Kegiatan Outing Class
Outing Class artinya belajar di luar ruangan. Outing class merupakan kegiatan yang paling ditunggu-tunggu oleh siswa.
Outing class berkaitan dengan metode pembelajaran efektif. Metode tersebut diyakini dapat meningkatkan motivasi serta minat belajar siswa.
Tak hanya di lingkungan sekolah, outing class juga bisa dilakukan di tempat wisata seperti museum, galeri seni, hingga bioskop.
Metode pembelajaran outing class mencakup beberapa karakteristik, di antaranya keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, serta keterampilan perilaku dan motorik.
Outing class idealnya dilakukan secara berkala setiap semester, namun tergantung pada kebijakan sekolah masing-masing. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan minat belajar sekaligus mengembangkan potensi siswa dengan cara yang menyenangkan.
Berikut ini beberapa manfaat kegiatan outing class:
1. Menambah Pengetahuan
Outing class dapat menumbuhkan kecintaan siswa terhadap alam dan lingkungan sekitarnya. Melalui kegiatan ini, siswa jadi lebih memahami materi pelajaran karena melihat contohnya secara langsung. Contohnya outing class ke kebun raya untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan tropis.
2. Menumbuhkan Potensi Siswa
Kegiatan pembelajaran di luar ruangan juga bisa mengembangkan keterampilan dan potensi siswa. Saat outing class, siswa akan mencoba berbagai kegiatan dan keterampilan baru yang mungkin tidak diajarkan di sekolah. Sebagai contoh, outing class ke pengrajin rotan, pandai besi, atau teater musik dan tari.
3. Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Outing class biasanya akan membuat anak didik lebih berani mengekspresikan dirinya. Saat siswa percaya diri, segala potensi, keterampilan, dan bakat yang dimiliki akan lebih menonjol.
4. Melatih Kemandirian
Pembelajaran outing class juga dapat membuat siswa lebih mandiri. Berbeda dari pembelajaran di kelas, siswa bisa mencari tahu topik yang ingin dipelajari secara mandiri dengan observasi atau bertanya kepada ahlinya.
5. Menumbuhkan Empati
Selama outing class, siswa akan bertemu dengan banyak orang dari latar belakang budaya, agama, dan status sosial yang berbeda. Pengalaman tersebut diharapkan mampu menumbuhkan empati peserta didik sehingga bisa menghargai dan menghormati orang lain.